BagianGedung E Lantai 8, Kompleks Kemdikbud akhir edisi ini menyajikan berita-berita seputar kegiatan yang dilaksanakan Jl. Jenderal Sudirman, Senayan, Jakarta-10270 Pusbang SDM Kebudayaan. Telepon : (021) 572 5704, 572 5519 Kami berharap Majalah INSAN BUDAYA edisi Agustus ini dapat menambah Email: majalahinsanbudaya@
9 episodes Suster CB Indonesia, melayani dengan kharisma Bunda Pendiri, Bunda Elisabeth Gruyters, Cinta Tak Bersyarat dan Berbela Rasa kepada Yesus yang Tersalib, di bawah lindungan St. Carolus Borromeus Suster CB Indonesia, melayani dengan kharisma Bunda Pendiri, Bunda Elisabeth Gruyters, Cinta Tak Bersyarat dan Berbela Rasa kepada Yesus yang Tersalib, di bawah lindungan St. Carolus Borromeus SEP 4, 2020 Sharing dari Garda Depan RS Sint Carolus Sharing dari Garda Depan RS Sint Carolus Pengalaman St. Carolus Borromeus menghadapi wabah pes 5 abad yll menginspirasi Sr. Dorothea, perawat RS Sint Carolus. Demi mereka yang sedang berjuang, mari kita taati protokol kesehatan. JUN 29, 2020 Memaknai Kematian Menyemai Kehidupan Memaknai Kematian Menyemai Kehidupan Sebuah Renungan Peringatan Wafatnya Bunda Elisabeth Gruyters ke-156, 26 Juni 2020. Renungan St. Yetty CB, disuarakan oleh Sr. Tekla CB JUN 22, 2020 Biarkan Kole-kole Terus Melaju Biarkan Kole-kole Terus Melaju Kisah seorang suster yang bertugas di asrama, mengantar anak asramanya menemui ibunya yang tiada kabar. Ternyata ibunya sakit dan tak mampu lagi membiayai sekolah anaknya. Lalu bagaimana kisah selanjutnya? Haruskah anak ini dikeluarkan dari asrama? JUN 22, 2020 Zoom Sharing Panggilan - 3 Mei 2020 Zoom Sharing Panggilan - 3 Mei 2020 Ingin tahu bagaimana kisah para suster menjawab panggilan Tuhan, atau ingin tahu jawaban-jawaban para suster atas pertanyaan-pertanyaan OMK tentang panggilan MAY 27, 2020 Solidaritas Suster CB dalam Pandemi Covid-19 Solidaritas Suster CB dalam Pandemi Covid-19 Surat Edaran Paskah 2020 Bangkit, Bersaudara dan Bersolidaritas dan Komitmen CB dalam Solidaritas Covid-19 oleh Sr. Yustiana CB Top Podcasts In Religion & Spirituality
Dengandemikian, jumlah misionaris pertama OSF di Indonesia menjadi 11 suster. Deus Providebit "Allah akan menyelenggarakan". Ia senantiasa menuntun perjalanan para misionaris, hingga akhirnbya ke-11 suster OSF berhasil tiba di Batavia (Jakarta) pada tanggal 22 Januari 1870 pukul empat dini hari.
Para suster CB asal Indonesia dan suster CB dari Generalat CB di Maastricht datang berkunjung ke biara Kongregasi ADM di Sittard dan nyekar di makam Sr. Seraphine, Ibu Pendiri Kongregasi ADM. Dok. Sr. Theresina CB SUDAH hampir sebulan ini, 15 orang suster senior Kongregasi Suster Cintakasih Santo Carolus Borromeus CB asal Indonesia telah banyak bepergian dengan mengunjungi kota-kota penting di Negeri Belanda. Terjadi dalam rangka program ziarah rohani “napak tilas” jejak-jejak sejarah Kongregasi Suster CB. Tentu saja, kunjungan istimewa ini juga menuju ke Maastricht di mana Generalat CB berada. Kunjungan istimewa ke Sittard – Generalat Kongregasi Suster ADM Beberapa hari lalu, disertai sejumlah suster dari Generalat CB di Maastricht, ke-15 suster CB Indonesia ini datang berkunjung dan bersilahturahmi dengan para suster Kongregasi Amalkasih Darah Mulia ADM di Sittard di mana Generalat Kongregasi ADM berada. “Kami pergi ke Sittard ditemani para suster Generalat CB yakni Pemimpin Umum Sr. Rosaria CB, dua anggota Generalat Bestuur yakni Sr. Sofia CB dan Sr. Dwina, lalu Sekretaris Generalat Bestuur Sr. Francis CB,” tulis Sr. Theresina “Oshin” CB menjawab dari Maastricht, Negeri Belanda, Kamis 25/8/2022 pagi. Perjalanan kunjungan ke Generalat Kongregasi ADM di Sittard ini terjadi, kata Sr. Theresina CB, sebelum rombongan sebentar lagi akan segera pulang ke tanahair Indonesia. Perjalanan panjang dari berbagai daerah di mana para suster CB itu hidup bersama komunitasnya masing-masing menuju Maastricht di Negeri Belanda dalam rangka “napak tilas” sejarah Kongregasi itu sungguh mengesankan. “Kami sungguh dibuat kagum akan sosok dua perempuan hebat yakni Sr. Elisabeth Gruyters dan Sr. Seraphine. Mereka adalah dua sosok pribadi yang murah hati, tangguh, bijaksana dalam Roh,” tulis Sr. Theresina CB, perawat profesional yang kini mengelola RS Panti Nugraha di Pakem, DIY. Wajah-wajah super sumringah para suster CB asal Indonesia dan yang berkarya di Generalat CB Maastricht ketika berkunjung bersilahturahmi dengan para suster Kongregasi ADM di Sittard, Negeri Belanda. Dok. Sr. Theresina CB Punya akar sejarah yang sama Situasi waktu itu sungguh sulit. Mungkin secara emosional begitu istilahnya. Bunda Elisabeth Gruyters 1789-1864 adalah Ibu Pendiri Kongregasi CB. Ia aslinya berasal dari sebuah desa di tepi Sungai Maas bernama Leut di Belgia. Tahun 1821, Elisabeth meninggalkan Leut di Belgia dan pergi ke Maastricht di Negeri Belanda di mana selama bertahun-tahun lamanya ia bekerja sebagai pengurus rumahtangga pada keluarga Nijpels. Kondisi sosial di Maastricht saat itu sungguh ngenes, karena dampak penindasan penguasa Perancis di wilayah Negeri Belanda. Melihat kondisi macam itu, jiwa sosial Bunda Elisabeth lantas mulai “bergolak”. Ia berharap agar sekali waktu di Maastricht nantinya bisa berdiri sebuah biara di mana Tuhan akan diabdi secara tulus ikhlas oleh para suster biarawatinya. Pada Hari Raya Santa Maria Diangkat ke Surga tanggal 15 Agustus 1836, doa dan harapan Bunda Elisabeth Gruyters akhirnya terkabul. Ketika tengah berdoa dengan posisi berlutut di depan patung Maria Bintang Samodra, kenang Bunda Elisabeth, “Aku mendengar persetujuan yang suci dari surga… bahwa keinginan dan harapan itu nantinya akan terjadi”. Demikian kisah ringkas riwayat hidup Bunda Pendiri Kongregasi Suster CB ini sebagaimana tampil di situs resmi tarekat. Ref Sr. Theresina CB bersama kolega suster asal Indonesia Sr. Sofia CB saat berpose di Onder de Bogen Maastricht, Negeri Belanda. Dok. Sr. Theresina CB Napak tilas bersama Kongregasi ADM di Sittard Kita bertanya, mengapa perjalanan napak tilas sejarah Kongregasi CB itu sampai tiba dan mengunjungi Generalat Kongregasi Suster CB. Jawaban itu jelas, karena kedua tarekat religius suster biarawati yang kini sama-sama berpusat di Kota Yogyakarta ini punya sejarah erat. Ibu Pendiri Kongregasi Suster ADM adalah Gertrud Spickermann. Ia lahir di Rheinbach, Jerman, tanggal 30 April 1819. Sebelum mendirikan tarekat religius sendiri yang kemudian mengambil nama Kongregasi ADM, Gertrud Spickermann awalnya masuk tarekat CB pada tanggal 18 Oktober 1842 di Maastricht dan selanjutnya mengambil nama biara sebagai Sr. Seraphine. Bersama enam suster CB lainnya, Ibu Seraphine lantas berkarya di St. Agnetenberg, Plakstraat, Sittard. Ditugaskan merawat orang miskin, orang sakit, dan yatim piatu. Tanggal 18 Juni 1862 berdirilah biara baru dan hal itu mendapat restu Uskup Mgr. Paredis lewat sepucuk surat kepada Ibu Seraphine. Tanggal 24 September 1890, Kongregasi mendapatkan pengesahan kepausan dari Paus Leo XIII dengan tugas istimewa kepada Kongregasi yakni kebaktian terhadap Darah Mulia. Demikian yang menjadi kisah sejarah ringkas Kongregasi Suster ADM sebagaimana tampil di dalam situs resminya. Ref Kunjungan silahturahmi yang menyenangkan dan membahagiakan para suster CB asal Indonesia dan yang berkarya di Generalat CB Maastricht saat mereka datang sowan ke biara Kongregasi Suster ADM di Windraak, Negeri Belanda, akhir Agustus 2022. Sr. Theresina CB Silahturahmi yang membahagiakan Dari sejarah ringkas inilah menjadi masuk akal mengapa rombongan para suster CB dari Indonesia dengan diantara sejumlah suster CB dari Generalat CB Maastricht akhirnya pergi berkunjung ke Sittard. Di satu sisi Bunda Elisabeth Gruyters berharap agar para suster yang telah lama menetap dan tinggal di Sittard bisa ditarik kembali ke Maastricht. Namun pada sisi lain, kondisi riil waktu itu membuka kemungkinan lain. Umat lokal di Sittard dan uskup sungguh-sungguh menghendaki mereka tetap tinggal di Sittard. Akhirnya dalam bimbingan Roh Kudus, dua perempuan bijaksana yakni Bunda Elisabeth dan Ibu Seraphine lalu memutuskan untuk berpisah dan di kemudian lahirlah Kongregasi ADM. Meski telah terjadi pisahan, namun waktu itu para calon-calon suster ADM masih dititipkan untuk dididik di Maastricht oleh Bunda Elisabeth. “Jadi, kisah itu bukanlah sebuah perpisahan yang menyakitkan,” tulis Sr. Theresina CB mengenai motivasi kunjungan napak tilas rombongan suster CB Indonesia ke Windraak. “Kami sungguh merasa sukacita. Menikmati makan siang bersama para suster ADM di Biara Windraak. Mengalami keramahan mereka,” tulis Sr. Theresina CB.
Menceritakanperjalanan 5 suster CB pertama berkarya di Indonesia. Pada tahun 1918 menggunakan kapal selama berbulan-bulan dari Belanda sampai ke Indonesia.
Lihat Komunitas Suster CB, Jakarta Utara, di petaPetunjuk ke Komunitas Suster CB Jakarta Utara dengan transportasi umumJalur transit berikut memiliki rute yang melewati dekat Komunitas Suster CBBagaimana menuju ke Komunitas Suster CB menggunakan Bis?Klik pada rute Bis untk melihat petunjuk langkah demi langkah di peta, kedatangan jalur dan jadwal waktu menuju ke Komunitas Suster CB menggunakan Kereta?Klik pada rute Kereta untk melihat petunjuk langkah demi langkah di peta, kedatangan jalur dan jadwal waktu Bis dekat Komunitas Suster CB di Jakarta UtaraNama StasiunJarakSebrang Warakas VBerjalan 2 menitJalan Warakas VBerjalan 2 menitJalan Enim, 195Berjalan 4 menitPemberhentian Kereta dekat Komunitas Suster CB di Jakarta UtaraNama StasiunJarakTanjung PriokBerjalan 22 menitJalur Bis ke Komunitas Suster CB di Jakarta UtaraNama JalurArahJ03ATanjung PriokLIHATJAK1PlumpangLIHATJU02Tanjung PriokLIHATPertanyaan dan JawabanStasiun apa yang paling dekat dekat dengan Komunitas Suster CB?Stasiun terdekat dengan Komunitas Suster CB adalahSebrang Warakas V berjarak 91 meter , dengan berjalan 2 Warakas V berjarak 109 meter , dengan berjalan 2 Enim, 195 berjarak 264 meter , dengan berjalan 4 Priok berjarak 1652 meter , dengan berjalan 22 Bis mana yang berhenti dekat Komunitas Suster CBJalur Bis ini berhenti dekat Komunitas Suster CB10H, J03A, JAK1, JU02Jalur Kereta mana yang berhenti dekat Komunitas Suster CBJalur Kereta ini berhenti dekat Komunitas Suster CBTANJUNG PRIOK LINEBerapa jauh stasiun kereta dari Komunitas Suster CB di Jakarta Utara?stasiun kereta terdekat ke Komunitas Suster CB di Jakarta Utara berjarak 22 min dengan berjalan mana stasiun kereta terdekat ke Komunitas Suster CB terdekat di Jakarta Utara?stasiun Tanjung Priok adalah yang terdekat dengan Komunitas Suster CB di Jakarta jauh perhentian bis dari Komunitas Suster CB di Jakarta Utara?perhentian bis terdekat ke Komunitas Suster CB di Jakarta Utara berjarak 2 min dengan berjalan mana perhentian bis terdekat ke Komunitas Suster CB terdekat di Jakarta Utara?Sebrang Warakas V and Jalan Warakas V adalah pemberhentian bis terdekat ke Komunitas Suster CB di Jakarta berapa Kereta pertama ke Komunitas Suster CB di Jakarta Utara?TANJUNG PRIOK LINE adalah Kereta pertama yang menuju Komunitas Suster CB di Jakarta Utara. Berhenti di dekat sini pada 06 berapa Kereta terakhir ke Komunitas Suster CB di Jakarta Utara?TANJUNG PRIOK LINE adalah Kereta terakhir yang menuju Komunitas Suster CB di Jakarta Utara. Berhenti di dekat sini pada 20 berapa Bis pertama ke Komunitas Suster CB di Jakarta Utara?J03A adalah Bis pertama yang menuju Komunitas Suster CB di Jakarta Utara. Berhenti di dekat sini pada 05 berapa Bis terakhir ke Komunitas Suster CB di Jakarta Utara?JAK1 adalah Bis terakhir yang menuju Komunitas Suster CB di Jakarta Utara. Berhenti di dekat sini pada 22 Komunitas Suster CB, Jakarta Utara, di petaTransportasi Umum ke Komunitas Suster CB di Jakarta UtaraIngin tahu bagaimana caranya sampai ke Komunitas Suster CB di Jakarta Utara, Indonesia? Moovit helps you membantumu menemukan cara teerbaik untuk sampai ke Komunitas Suster CB dengan petunjuk langkah demi langkah dari stasiun transportasi umum menyediakan peta gratis dan panduan langsung untuk membantumu bepergian di kotamu. Melihat jadwal, rute, jadwal waktu dan mencari tahu berapa lama untuk sampai ke Komunitas Suster CB secara pemberhentian atau stasiun terdekat untuk ke Komunitas Suster CB? Coba lihat daftar pemberhentian terdekat dari tujuan mu. Sebrang Warakas V; Jalan Warakas V; Jalan Enim; Tanjung PRIOK LINEIngin melihat apakah ada rute lain yang dapat membawa mu lebih cepat ke tujuan? Moovit akan membantumu mencari rute dan waktu alternatif. Dapatkan arah dari dan arah ke Komunitas Suster CB dengan mudah melalui Moovit app atau Situs membuat perjalanan ke Komunitas Suster CB mudah, alasan itu lah yang membuat jutaan pengguna, termasuk pengguna di Jakarta Utara, percaya kepada Moovit sebagai app Transportasi Umum terbaik. Kamu tidak perlu mengunduh app untuk bis atau kereta secara terpisah, Moovit adalah app Transportasi Umum yang semua ada didalamnya akan membantumu mencari jadwal terbaik bis dan informasi harga Bis dan Kereta, biaya dan tarif perjalanan ke Komunitas Suster CB, silakan periksa aplikasi aplikasi untuk menavigasi ke tempat-tempat populer termasuk ke bandara, rumah sakit, stadion, toko kelontong, mal, kedai kopi, sekolah, perguruan tinggi, dan Suster CB, Jakarta UtaraTempat wisata terdekat sekitar Komunitas Suster CBSekolah Tinggi Ilmu Pelayaran STIPJl. Enim No 157 B - Tanjung Priok - Jakarta UtaraKost Mama AkangNayshila Law FirmPT Yapindo Surveyor PratamaArthanetGunanetGereja Protestan SoteriaBamboo Rumah Refleksi KeluargaBakwan Malang YoHaula ToysCentral PonselPelayanan Hati Kudus Yesus HKY Toko Besi Megah Utamajl ganggeng terusan, sungai bambuGereja Protestan Soteria DI IndonesiaMaju Jaya ServiceToko Baju Anak Putri SintaGudang Energi Powerindo Jaya PTToko Alfandi JayaTempat Wisata populer di Jakarta UtaraPerumahan Angkasa Pura IIAkasia golf - Bukit golf mediterania, Pantai Indah KapukPamulang 2Victoria River Park ResidenceGOR PuspiptekRobinson Departement StoreKost Guru PerdesiCentral Park MallPT. AIRFAST IndonesiaSop Ikan Batam BSDMasjid Agung AL - ITTIHADGraha TelkomsigmaBugel mas indahTPU Pondok BendaSoto Sari RasaGedung Fakultas Ekonomi - UNTIRTANasi Uduk Pondok HijauTanamera Coffee RoasteryPerumahan Puspa RayaAquatic FantasyJalur transit umum dengan stasiun terdekat ke Komunitas Suster CB di Jakarta UtaraJalur Kereta dengan pemberhentian terdekat ke Komunitas Suster CB di Jakarta UtaraJalur Bis dengan pemberhentian terdekat ke Komunitas Suster CB di Jakarta UtaraTerakhir diperbarui pada 15 februari 2023
Keluargabesar Kongregasi Suster KYM bersyukur dan bergembira atas Pengikraran Kaul Kekal tujuh (7) suster Junior KYM; Sr M Adela Sinurat KYM, Sr M Zita Hutabalian KYM, Sr M Ivana Siadari KYM, Sr M Merry Santa KYM, Sr M Silveria Hoar Berek KYM, Sr M Blandina Bali KYM, dan Sr M Odilia Manik KYM pada hari Jumat 23 Juni 2017 di Gereja Katolik St. Laurensius Brindisi, Pematangsiantar.
MENGABDI sebagai biarawati tidak pernah Zita CB sesali dalam hidupnya. Ia justru sangat bangga memilih jalan hidup untuk melayani banyak orang yang sampai hari ini ia lewati, meski terkadang tantangan menghadang di depan matanya. Meskipun sudah berusia 74 tahun, badannya masih tegap dan kuat membantu sesama di pelosok Indonesia. "Tahun depan, saya sudah mencapai 50 tahun menjadi suster," kata Zita CB yang tak pernah lelah membantu sesama. Sejak 5 tahun lalu, Suster Zita CB berdomisili di Mano, Ruteng, Nusa Tenggara Timur, dengan fokus membantu orang-orang penyandang disabilitas, sakit, maupun kaum lansia. Setiap hari, di usianya yang sudah tidak lagi muda, tanpa mengenal lelah suster kelahiran Yogyakarta ini mengunjungi beberapa orang yang membutuhkan di Kota Mano. Dia harus menempuh jarak berpuluh-puluh kilometer dengan berjalan kaki. "Di situ kan dirasa masyarakat perlu perhatian, kami berpegang teguh dengan visi dan misi ingin memuliakan Tuhan," kata Zita CB. Pertolongan yang dilakukan Suster Zita CB kepada mereka yang membutuhkan dengan memberikan dukungan secara morel maupun materi. "Kami mendekati mereka dengan cinta kasih," ungkapnya. Sebelum mengabdi di NTT, Suster Zita CB juga pernah ditempatkan di kota-kota lain, seperti Bandung, Jawa Barat, dan Sorong, Papua. Permasalahan hidup masyarakat yang dibantunya pun beragam, dari masalah ekonomi hingga kesehatan. Bahkan, saat di Sorong, Papua, Zita mengaku ditempatkan pada lingkungan pekerja seks komersial PSK. Namun, tanpa rasa takut, Suster Zita CB mendatangi para PSK dan para germo di lokalisasi dan bar-bar hingga panti pijat plus-plus untuk menyosialisasikan dan mencegah penyebaran HIV/AIDS. "Saat itu kami memang belum menemukan banyak penderita HIV/AIDS, baru satu atau dua orang. Tapi kalau ditelusur, mungkin lebih banyak karena kan saat itu belum diketahui bagaimana penularan, pengobatan, dan pelayanannya," ungkap Zita. Tanpa pertengkaran Untuk bisa membawa mereka ke jalan yang benar tanpa ada pertengkaran, ia mengaku tidak bisa melarang para PSK dan germo ini melakukan hal tersebut, tetapi Zita mencoba mencegahnya dengan pendekatan kasih. "Kami tidak pula mengatakan berdosa, tetapi mengatakan bahwa nanti kami pulang ke Bapak harus bersih, kami juga harus bertobat. Harus dengan kasih untuk mengubah mereka kembali," kata Zita Dari usahanya, banyak beberapa PSK akhirnya bertobat dan berganti mata pencarian, ada juga yang sudah hidup mandiri, bahkan angka penderita HIV/AIDS menurun. Kini di usia tak lagi muda, Suster Zita CB tidak pernah berpikir untuk berhenti menolong sesama. Perempuan yang hobi bercocok tanam dan berternak ini akan terus mengabdi hingga akhir dirinya menutup mata. Wan/M-4
Perayaanpuncak peringatan Jubilee 100 tahun Konggregasi Susteran CB di Indonesia untuk Regio Indonesia Timur yang berlangsung
PertobatanEkologis Para Novis CB. Pagi itu, Jumat, 1 Juli 2022, sejak pk 07.30 WIB, 15 Suster novis bersama Sr. Hetty CB, sudah menunggu Bus.
KUOce. c3bm9g5q6p.pages.dev/508c3bm9g5q6p.pages.dev/521c3bm9g5q6p.pages.dev/552c3bm9g5q6p.pages.dev/513c3bm9g5q6p.pages.dev/280c3bm9g5q6p.pages.dev/23c3bm9g5q6p.pages.dev/250c3bm9g5q6p.pages.dev/269
perjalanan suster cb ke indonesia